Sabtu, 20 November 2010

The story of Broken Chain (part 2)

---------
si-pria mendekat perlahan ke arah si-bocah yang gemetar dan tubuhnya kaku tak bisa digerakkan. Dia menatap si-bocah dengan dingin. Tanpa belas kasihan setitik pun. Sunyinya malam mengalun bersamaan dengan langkah kaki si-pria yang semakin jelas mendekat. Lampu kamar yang samar dan lampu koridor yang padam, menambah suramnya suasana yang dialami oleh si-bocah. Membuat detak jantungnya makin cepat berpacu, seolah mendobrak rongga dadanya yang rapuh dan kecil.

Si-pria mendekati si-bocah dan berjongkok, merendahkan tubuhnya pada si-bocah. Memperhatikannya lekat-lekat tanpa sepatah kata apapun. Tangannya yang menggenggam pistol digerakkan pada si-bocah, dan menempelkan moncong pistol pada dahi si-bocah. Membuatnya shock minta ampun dalam hati dan keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. Si-pria sepertinya menikmati aura ketakutan si-bocah yang mulai pucat dan hampir pingsan.

“bunuh, bunuhlah aku.............”, dengan suara yang gemetar, si-bocah menatap tajam si-pria dengan nyalinya yang mulai ciut.

Si-pria tetap diam, lalu dia membuka mulutnya, “kenapa??, kenapa kau tak memohon padaku untuk tetap menikmati hidupmu??”. Sedikit ada rasa kagum di balik kata-katanya yang tegas. Si-bocah mulai mencoba untuk tak gentar. “sudah tak ada lagi yang tersisa dalam hidupku, sudah sejak lama aku menyerah pada kenyataan hidup. Lebih baik aku mati saja”.

Si-pria tersenyum, lalu dia menarik pistol dari dahi si-bocah. Dia berdiri perlahan, sambil tetap memperhatikan si-bocah yang ternganga heran. “ikutlah denganku”, si-pria mengulurkan tangannya pada si-bocah.

Si-bocah terpaku di tempat, tak percaya pada apa yang didengarnya detik itu juga. Keringat dinginnya memudar, gemetarnya menghilang, berganti rasa kaget yang tak pernah ia percaya.
“ikutlah denganku, akan ku ajari kau cara hidup yang lain”, si-pria tersenyum padanya dan tetap mengulurkan tangan.

Si-bocah mengangguk, lalu dia berdiri dan menyambut uluran tangan si-pria.
“akan kuajari segalanya tentang dunia ini”

----------------------------------------------------------------

10 years later
Si-bocah berambut aneh dan suka mengunyah permen dimanapun itu kini beranjak dewasa. tak diketahui berapa usianya sekarang. Yang jelas penampilan serta kepribadiannya sekarang berbeda sama sekali dengan dirinya dulu. Kini si-bocah itu mempunyai nama yang baru, menggantikan nama lamanya yang telah ia buang jauh-jauh. Sedangkan si-pria yang telah memberinya hidup, pergi entah ke mana.

Chain, itulah namanya kini. Penampilannya pun agak aneh dan ajaib, rambut putih kebiruannya dipotong pendek dan ditata jabrik kemana-mana, piercing hampir bertebaran di wajah dan telinganya, t-shirt belel hitam & garis-garis ungu-putih, rok pendek di atas lutut ungu-hitam, kaus kaki beda kanan-kiri dan sepatu hak tinggi warna hitam memeriahkan tubuhnya yang kurus tinggi. Senyum sadis selalu tersungging di bibirnya, seolah menelan semua kepahitan yang dulu dideritanya. Seleranya pun agak aneh dan ajaib, membuat orang di sekitarnya hanya bisa ternganga melihat Chain. Terutama pelanggan toko permennya yang unik.

Entah sekolah atau kuliah, statusnya gak jelas. Yang pasti pekerjaannya kini adalah sebagi informan bagi para assasin di seluruh kota yang ramai ini, sekaligus pembuat & pengedar DRUG buatannya sendiri. Meski bertindak sebagai informan, dia tak memihak siapapun, walaupun teman dekatnya sendiri. Itulah sisi sadis darinya yang selalu ditutupi dengan senyuman semanis lollipop. Kadang kala, dia harus membereskan orang yang merepotkan baginya (sebenarnya dia paling benci dengan hal-hal merepotkan macam ini) dengan cara membunuh. 

Sebagai kedok yang menutupi jati diri sebenarnya, Chain mempunyai toko permen bernama Chain’s CANDY SHOP. Toko sederhana yang menjual berbagai macam jenis permen bagi anak-anak kecil. Toko itu berdiri di tengah-tengah kota Shibuya yang padat, berbaur bersama toko-toko yang lain. Menipu mata semua orang yang melihat, berdiri sombong dengan sejuta kamuflase yang ada di permukaannya.
-----------------------------------------------------------
Kini si-bocah itu mempunyai kehidupan yang benar-benar baru. Dia lupa siapa dirinya dulu. Karena dengan begitu, dia bisa melanjutkan hidupnya. Jiwanya yang dulu kosong telah terpenuhi oleh jiwa yang baru.

Kini dia adalah CHAIN dengan code name : BROKEN CHAIN. Seorang bocah yang telah merusak rantai karmanya sendiri, demi melanjutkan hidup yang lebih baik.

Kini dia adalah Chain, seorang informan yang tak deketahui kawan atau lawan bagi Xhero. Seorang informan yang netral.

Kini dia adalah Chain, si rantai nakal yang siap menghancurkan siapa saja yang mengganggunya.



THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar